BOPM Wacana

Keluarga Mahira Dinabila Ikut Serta dalam Aksi Mahasiswa USU

Dark Mode | Moda Gelap
Keluarga Mahira Dinabila memberikan Pernyataan atas Kejanggalan Tewasnya Mahira, Polda Sumut, Jumat (09/06) | Rachel Caroline L.Toruan
Keluarga Mahira Dinabila memberikan Pernyataan atas Kejanggalan Tewasnya Mahira, Polda Sumut, Jumat (09/06) | Rachel Caroline L.Toruan

Oleh: Rachel Caroline L.Toruan

USU, wacana.org – Aksi unjuk suara mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) yang diadakan di Kantor Kepolisian Daerah (POLDA) Sumatera Utara dihadiri oleh beberapa keluarga Mahira Dinabila yang mengungkap beberapa fakta dari kejanggalan kasusnya, Jumat (09/06).

Nur Afni selaku, ibu Mahira Dinabila membeberkan beberapa kejanggalan atas tewasnya Mahira saat berakhirnya aksi. Ia mengatakan, mulai dari surat palsu hingga kondisi terakhir dari Mahira yang dinilai sangat tidak realistis. “Bagian kepala hanya bersisa tengkorak, bahkan rambut juga tidak ada, terdapat bekas luka bakar, tapi badan tetap utuh,” jelas Nur Afni.

Tak hanya itu, keadaan rumah saat ditemukannya Mahira berada dalam keadaan terkunci dari luar. Pada saat ditemukan, terdapat surat atas nama Mahira dan sebotol pembasmi serangga yang masih tertutup rapat. Pasalnya, tulisan tangan yang di surat sangat berbeda dengan tulisan asli Mahira. Oleh karena itu, Nur Afni sangat yakin bahwa hal ini butuh penanganan ahli forensik dan penegak hukum.

Sejalan dengan Nur Afni, Mahasiswa Sosiologi 2022, Putri Shafiqah Dhowy merasa bahwa terlalu banyak kejanggalan untuk dikatakan kasus bunuh diri. “Besar harapan saya agar hasil autopsi yang sebenar-benarnya lekas dikeluarkan. Semoga atensi mahasiswa USU tak lepas dari kasus ini.” Tutupnya.

 

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4