Oleh: Widiya Hastuti
BOPM WACANA – Kepala Subbagian Kesejahteraan Mahasiswa(Kasubbag Kesma) Effendi Manurung memastikan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) akan keluar awal September. Saat ini dana beasiswa PPA sedang menunggu proses pencairan dari biro keuangan. “Satu minggu lagi keluar,” ujar Effendi, Kamis (30/8).
Effendi mengatakan beasiswa PPA memang lebih lama proses pencairannya dari pada beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). Hal ini dikarenakan BBM menggunakan dana yang bersumber dari USU. Sedangkan PPA menggunakan danaKementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi(Kemenristekdikti).
Ia juga menjelaskan, proses pencairan dana PPA memakan waktu hingga enam bulan. USU menerima jumlah kuota penerima beasiswa PPA dari Kemenristekdikti pada akhir Maret. Kuota ini kemudian dibagikan ke setiap fakultas dengan waktu satu bulan. Setiap fakultas akan mengirimkan nama mahasiswa yang lolos menerima beasiswa ke biro dan akan terus dilanjutkan ke Kemenristekdikti.
Setelah pengiriman nama tersebut USU harus menunggu pengiriman dana dari Kemenristekdikti. Pencairan ini dapat memakan waktu dua bulan. Setelah dana sampai ke USU, kasubbag kesmaharus menunggu pencairan dana dari biro keuangan. Effendi mengatakan ia berharap agar dana PPA dapat cair sebelum pembayaran UKT tutup. “Tapi mau gimana lagi yang nentuinKemenristekdikti. Mahasiswa pinjam uang untuk UKT nanti kalau sudah cair diganti,” ujar Effendi.
Irvan Hamdani, Mahasiswa Teknik 2017 salah satu penerima beasiswa PPA menyayangkan PPA keluar setelah masa pembayaran UKT habis. Ia berharap PPA dapat cair lebih dulu agar dapat digunakan sebagai pembayar UKT. “Kaya teman saya di UNPAD (Universitas Padjadjaran—red) mereka udah keluar sebulan yang lalu,” ujarnya.
Sama seperti tahun sebelumnya, beasiswa PPA 2018 akan dicairkan dua tahap dengan jumlah Rp2.400.000 tiap tahapnya.