Oleh: Aulia Adam
BOPM WACANA |Warung Prancis yang dibuka sebagai pusat kegiatan dan budaya Prancis di USU, masih sepi pengunjung. “Paling banyak dua orang per hari,” kata Dwi Kurnia, staf Penjaga Warung Prancis, Selasa (7/10). Dwi Menjelaskan, tak jarang dalam sehari warung sama sekali tak dikunjungi orang.
Dwi menambahkan, hal ini disebabkan masih banyak mahasiswa yang belum tahu kehadiran Warung Prancis. Sosialisasi yang dilakukan juga hanya melalui media sosial. “Mungkin karena masih baru juga,” ungkap Dwi.
Margaretha Tioria, salah seorang pengunjung tetap, juga berpendapat sama. Selain perkara sosialisasi yang kurang, Margaretha bilang masalah budaya Perancis yang tak terlalu populer di USU juga jadi sebab.“Mungkin, kalau sudah ada Sastra Prancis di USU, baru banyak yang berkunjung,” katanya.
Ke depannya, kata Dwi, Warung Prancis yang bergerak di bawah Pusat Bahasa USU melakukan beberapa program untuk menggaet mahasiswa berkunjung. Seperti sosialisasi langsung dari kelas ke kelas di Fakultas Ilmu Budaya.
Sebelumnya, Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste telah meresmikan Warung Prancis ke 30 se-Indonesia ini 12 September lalu. Di dalam warung ini, terdapat sejumlah buku dan film yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk dibaca dan ditonton gratis.Warung ini dibuat sebagai tempat mahasiswa dan dosen USU mendapat informasi beasiswa dari Prancis.