BOPM Wacana

Duka Si Kaki Lima

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh : Selistio Oklando Mikha Sitorus

Aku terdiam, merenung

Mataku terbuka, namun aku melihat khayalan yang begitu nyata

Aku tak mengerti

Tak mengerti akan alur hidup yang indah ini

Meski, sakit kurasa

Aku tetap berkata hidup ini indah

 

Adilkah?

Akukah yang paling hina?

Akukah yang paling nista?

Sekotor itukah hidupku?

Sebegitu besarkah dosa dan pelanggaranku?

Ku tak tahu

 

Tulus

Sabar

Ikhlas

Peduli

Aku miliki semua itu

Kau rasanya tidak!

 

Matamu picing, matamu buta!  

Buta! Buta matamu wahai laskar kejahatan

Matamu penuh kebusukan!

Tatapan mu mencabut nyawa manusia

Mulutmu, mulutmu sadis

Menyayat daging, daging tubuhku

Tangan dan kakimu begitu sampai hati

Merampas, merampok dan menjarah sumber hidup kami

 

Sungguh, tubuhmu adalah onggokan daging yang menjijikkan

Kau bukan manusia!!

 

Kini, penghidupanku hilang, lenyap

Aku hampir mati karenamu

Kemana, kemana kami pergi?

Pergi mengais rejeki untukku dan mereka

Kini, hidupku seakan tak berarti

Semakin hancur oleh otakmu yang busuk

Luka, luka hatiku semakin dalam dan meluas

 

Oh pedihnya

Oh perihnya

Oh malangnya

Nasib seorang berkaki lima

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4