Oleh: Sri Wahyuni Fatmawati P
Hari ini aku bertemu Si Kawan
Ia bilang baru pulang dari kota
Bersama teman-teman sorak soraikan kepentingan
Aku sambut Si Kawan
Tanya kabar perjuangan
Ia bilang ia sudah suarakan
Nasib rakyat kampung sedang dipertaruhkan
Nasib digantung di ujung lahan
Aku tanya Si Kawan apa yang ia dapatkan
Si Kawan ajak aku duduk di dipan
Endap-endap agar tak ketahuan
Aku heran
Si Kawan keluarkan buntelan
Isinya uang, jumlahnya jutaan
Ia bilang pejabat negara yang kasihkan
Uang tutup mulut agar tetap tentram
Tentram gundulmu!
Kita minta lahan! Bukan uang!
Kalau begini dimana kita akan tinggal?
Nasib rakyat kampung hanya seharga uang jutaan
Taik kucing! Cakapmu cakap sampah!