Oleh: Rina Amelia Tindaon
BOPM WACANA | Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kempo mengaku kesulitan melaksanakan latihan beladiri karena belum memiliki sekretariat sejak resmi jadi UKM tahun 2016. “Sangat butuh sekret untuk meletakkan barang keperluan latihan,” ujar Ketua UKM Kempo M Iqbal Rizki, Selasa (5/12).
Iqbal menjelaskan UKM Kempo setiap Senin dan Jumat berlatih di tempat umum seperti Gedung Pancasila, halaman Auditorium USU, dan halaman Perpustakaan USU. Namun, situasi ramai tidak mendukung sehingga latihan tidak fokus dan leluasa. Pun, barang-barang UKM biasanya dititipkan di indekos anggota dan dibawa saat latihan.
Saat dibicarakan dengan Badan Kemahasiswaan dan Kealumnian (BKK), Kempo disarankan berbagi sekretariat dengan UKM beladiri lain. Menanggapi hal ini, Iqbal mengatakan jika sekretariat Kempo bersatu dengan UKM beladiri lainnya, dikhawatirkan peralatan UKM akan bercampur hingga timbul ketidaknyamanan.
Hotma Karo-Karo, Kepala BKK menjelaskan hal ini dikarenakan tidak ada tempat lagi di LPPM. Sementara untuk tempat di luar LPPM perlu meminta izin dari Wakil Rektor V terlebih dahulu. “Jika ada tempat pasti semua UKM diberi sekretariat,” ujarnya.
Hotma mengatakan BKK akan mengupayakan izin dari wakil rektor V untuk UKM yang belum memiliki sekretariat. Perihal tempat latihan, Hotma menyarankan untuk tetap memanfaatkan tempat-tempat umum seperti saat ini.
Menanggapi hal ini, Iqbal berharap pengadaan sekretariat semua UKM lebih dipikirkan. “Saya lihat pihak rektor seperti mau enak sendiri, mengharapkan prestasi dari mahasiswa tanpa fasilitas yang memadai,” ujarnya.
Menurutnya, jika fasilitas UKM lengkap, prestasi yang didapat mahasiswa bisa maksimal. Sebab dalam satu tahun terakhir Kempo telah meraih juara tiga dalam kejuaran nasional di Universitas Padjadjaran. Ia berharap Kempo segera mendapat sekretariat dan semakin berpestasi.
Iqbal menambahkan, tidak adanya sekretariat juga mempersulit Kempo saat rekrutmen anggota baru sebab sosialisasi hanya bisa dilakukan melalui media sosial.