
Oleh: Putri Salwa Assyifa
USU, wacana.org – Kementerian Pemberdayaan Perempuan (KemenPP) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar webinar bertajuk “MABA TALK: Kenali Kekerasan, Bangun Kampus Aman”. Webinar ini menghadirkan Meutia Nauly, selaku Ketua Unit Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) USU sebagai narasumber utama, Selasa (5/8/2025).
Sesi pembukaan diisi dengan kata sambutan oleh Sekretaris KemenPP, Alisa Fauzia Siregar, yang menekankan pentingnya keberadaan ruang aman serta akses pengaduan bagi mahasiswa baru. “Untuk para mahasiswa baru 2025, apabila mengalami atau menyaksikan tindakan kekerasan, boleh langsung kalian keluhkan melalui tautan yang kami sediakan,” ujarnya.
Berlanjut ke sesi pemaparan materi, Ketua Unit PPK USU, Meutia Nauly, menyampaikan bahwa kekerasan bukan hanya menyentuh fisik, tetapi juga bisa melalui komentar merendahkan identitas gender, tubuh, atau ekspresi seseorang.
“Dalam situasi relasi kuasa, seperti antara dosen dan mahasiswa atau senior dan junior, persetujuan yang diberikan dengan terpaksa tetap termasuk dalam bentuk kekerasan dan bukan konsensus,” tegasnya.
Dalam webinar, juga terdapat sesi ice breaking interaktif yang mengajak peserta menilai sebuah skenario kasus tergolong “wajar” atau “red flag“. Beberapa peserta juga menyampaikan pandangannya tentang dampak psikologis dari Kekerasan Berbasis Gender (KBG) terhadap korban maupun lingkungan sekitar.
Salah satu peserta yang merupakan mahasiswa Prodi Kehutanan stambuk 2025, Maysah Najla, merasa senang bisa mendapatkan banyak ilmu baru. “Karena webinar ini, saya dapat mengetahui jenis-jenis kekerasan di sekitar kampus dan memahami bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan,” tanggapnya.