Oleh : Annisa Octavi Sheren
BOPM WACANA – Salah satu cara melawan berita palsu (hoax) adalah dengan melakukan verifikasi terhadap keaslian berita tersebut. Hal ini disampaikan Rizal Rudi Surya, Redaktur Harian Analisa dalam kegiatan Literasi Digital Sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat yang diadakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Sumatera Utara di Hotel Le Polonia Medan, Jumat (21/9).
Rizal mengatakan keberadaan berita palsu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Saat ini berita palsu dengan mudah menyebar melalui media sosial. Menurutnya berita palsu yang beredar dapat memberi dampak seperti keributan atau bahkan konflik di kalangan masyarakat.
Ia menuturkan cara untuk menangkal berita palsu adah dengan langkah verifikasi. Yaitu melakukan chek dan rechek terhadap kebenaran dan keaslian suatu berita dengan memperhatikan konten berita, sumber situs ataupun sumber informasi yang dimuat, serta identitas penulis dan foto yang disajikan di berita tersebut.
Selain itu, data berupa angka, hendaknya dichek dengan lembaga atau institusi penyedia data yang kredibel dan valid. “Jangan mudah percaya, verifikasi dulu, chek kebenarannya,” katanya.
Rizal berharap para pengguna media sosial benar-benar memperhatikan keaslian suatu berita dan tidak langsung menyebarkannya sebelum memverifikasi terlebih dahulu. “Jangan terjebak hoax lagi,” tutupnya.
Muhammad Hisyamsyah Dani Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara mengatakan verifikasi adalah bagian penting yg harus dilakukan dalam menerima setiap berita. Ia berharap setiap pembaca berita benar-benar mempeehatikan sumber info yamg didapat. “Jangan sampai kita gak tau sumbernya,” tuturnya.