Oleh: Apriani Novitasari

BOPM WACANA — Sejumlah siswa sekolah menengah atas dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan menggela aksi solidaritas untuk Palestina, Sabtu 12 Juli lalu. Aksi tersebut berupa pernyataan sikap perlawanan atas zionis Israel dengan jihad dan khilafah. Hal ini disampaikan Koordinator Lapangan Rahayu Mardasari di hari yang sama.
Menurut Rahayu, aksi ini bertujuan menyadarkan pemerintah bahwa harus ada solusi praktis terkait kondisi di Gaza saat ini. “Maksudnya bukan hanya makanan saja tapi tentara dikirim untuk bantu mereka,” ujarnya. Selain itu aksi ini juga dilakukan sebagai bentuk solidaritas sesama muslim.
Aksi ini juga ditujukan untuk menyadarkan kaum muslimin adanya satu kepemimpinan yang selama ini dianggap terkikis dengan adanya koordinasi dan batas-batas antarnegara. Oleh karena itu, salah satu solusi adalah dengan adanya revolusi untuk mengubah sistem dasar negara Indonesia menjadi sistem Islam khilafah.
Abdullah Effendi, mahasiswa Universitas Negeri Medan dalam orasinya mengecam Israel yangmenjadikan Palestina menjadi target serangan udara. Ia pun menyerukan untuk melepas ikatan nasionalisme dan lebih sepakat dengan khilafah. “Campakkan nasionalisme dan tegakkan syariah khilafah,” pungkasnya.
Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan tersebut berasal dari mahasiswa Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah, Universitas Sumatera Utara, Universitas Medan Area dan beberapa universitas lain di Medan. Aksi tersebut dimulai dari Lapangan Merdeka sampai Bundaran SIB mulai pukul 17.00 hingga 18.30 WIB.
Rahayu menambahkan selain aksi turun ke jalan, akan diadakan pula audiensi ke Dewan Perwakilan Rakyat serta ulama terkait hal ini. Rencananya akan dimulai Senin, 15 Juli nanti.